Kunker ke Yogyakarta, PWRI Singgah di Kraton Menilik Cerita Kesetiaan Abdi Dalem

Foto : Reporter Jeritanrakyat.co, Ari Budiman Sanjaya foto bersama pengurus Kraton Abdi Dalem. (Dok)

Jeritanrakyat.co, Yogyakarta – Dalam Kunjungan Kerja (Kunker) oleh Organisasi Dewan Pengurus Cabang ( DPC ) Persatuan Wartawan Republik Indonesia ( PWRI ) Kota Metro ke Jakarta, Bogor dan Yogyakarta. Banyak cerita menarik yang diperoleh. Selain ilmu tentang jurnalistik juga pengetahuan tentang wisata bersejarah yang berada di Yogyakarta. Salah satunya yaitu wisata Kraton Yogyakarta. Saya sendiri akan sedikit menulis cerita tentang kesetian Abdi Dalem yang memiliki tuga berat dan setia pada Kraton.

Pada Minggu (12/03/2023) Pengurus dan Anggota DPC PWRI Metro, termasuk saya berkesempatan mengunjungi salah satu wisata Kraton Yogyakarta. Ini merupakan salah satu wisata bersejarah. Selain memancarkan keindahan, banyak cerita mitos yang dapat di petik di wisata Kraton tersebut. Bahkan, masyarakatnya pun ramah.

“Kami banyak belajar di kraton ini tentang aksara pangkat Abdi Dalem dan makna tentang keikhlasan dalam mengabdi kan diri di kraton”

Disini kami termasuk saya, mulai sedikit paham mengapa Abdi Dalem itu perlu memiliki hati dan pribadi yang ramah. Karena, untuk menjadi Abdi Dalem di kraton harus memiliki kepribadian yang baik serta ramah. “Untuk menjadi seorang Abdi Dalem di karena kan jika tidak ada kemantapan hati dia tidak akan kuat untuk menjadi Abdi Dalem, ” ucap salah satu pengurus Keraton Abdi Dalem, Noto di sela sela menjawab pertanyaan saya.

 

 

 

 

 

 

Baca Juga : PWI Metro Serap Informasi Perkembangan Media Massa di Dewan Pers

Diceritakan, Abdi Dalem sendiri memiliki ciri khas. Yaitu memiliki dan memakai keris bekel dalem sampai Bupati yang memakai keris kemudian pemberian dari raja (pareng dalem) kepada Abdi Dalem pemberian pareng dalem juga berbeda beda tergantung pangkat nya. Abdi Dalem juga memiliki pangkat seperti pemerintah yaitu abdi dalem Suwan Bekti, Magang, Jajar, Bekel Dalem, Bekel Sepuh, Wedeno dan Bupati di kraton.

“Abdi dalem juga tidak memakai alas kaki karena karena memiliki filosofi yaitu panas dan perih sama rasa dan sama rata. Pemakaian keris juga tidak sembarangan yang memakai keris mulai dari bekel dan Bupati, “ungkap Noto.

Ia juga menyampaikan, bahwa
Abdi Dalem di Yogyakarta sendiri cukup banyak berjumlah 6000 orang. Dan terbagi di sejumlah wilayah. Yaitu terbagi di wisata Merapi parang Tritis dan makam. Sedangkan, di kraton Yogyqkarta berjumlah kurang lebih 2500 Abdi Dalem.

” Untuk menjadi Abdi Dalem juga tidak harus keturunan Abdi Dalem. Karena dari luar bisa juga untuk persyaratan menjadi Abdi Dalem. Terpenting memiliki mantap batin yang kuat dan ikhlas untuk menjadi Abdi Dalem itu sendiri, ” kata Noto seraya mengatakan Abdi Dalem yang ada di Kraton sendiri tidak boleh memakai alas kaki. Karena yang bisa memakai alas kaki adalah Sri Sultan.

Tutup cerita, begitulah mintos cerita tentang wisata Kraton Abdi Dalem yang berada di Yogyakarta. Sekian, mudah mudahan cerita ini dapat bermanfaat guna menambah pengetahuan bagi diri saya dan masyarakat luas pada umumnya.

Sementara itu, dilansir dari website resmi Sindonews.com yang diterbitkan pada , 26 September 2022 pukul 16:53 WIB dengan judul “Mengenal Tingkatan Kedudukan dan Jabatan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta”

Berikut penjelasanya : Abdi Dalem bisa diartikan sebagai pelaksana operasional di setiap organisasi yang dibentuk Sultan di Keraton. Abdi merupakan kata dasar dari ‘mengabdi’, sedangkan dalem atau ndalem diartikan untuk penyebutan Sultan (Raja).

Dikutip dari laman Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Abdi Dalem dikenal sebagai aparatur sipil di keraton, sedangkan para prajurit keraton menjadi aparatur militernya. Untuk diketahui, sebelumnya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat diproklamasikan pada 13 Maret 1755.

Lebih lanjut, ciri khas yang dimiliki Abdi Dalem Keraton Yogyakarta terletak pada pakaiannya yang disebut ‘peranakan’. Abdi Dalem Yogyakarta terdiri dari Punakawan dan Keprajan. Punakawan berasal dari kalangan masyarakat umum dan terbagi menjadi dua golongan, yakni Punakawan Tepas dan Punakawan Caos.

Sedangkan Abdi Dalem Keprajan berasal dari Pegawai Negeri Sipil, TNI, Polri yang diterima atau diangkat menjadi Abdi Dalem. Biasanya golongan ini memiliki orang-orang yang telah memasuki masa pensiun dan mengabdikan dirinya untuk keraton secara sukarela. Sama halnya dengan lembaga atau instansi tertentu, Abdi Dalem keraton juga memiliki struktur organisasinya sendiri.

Untuk bisa menjadi seorang Abdi Dalem, orang tersebut harus magang terlebih dahulu selama dua tahun, sebelum nanti akhirnya diwisuda dan diangkat. Berikut jenjang kedudukan dan jabatan Abdi Dalem di Keraton Yogyakarta. Yaitu Jajar, Bekel Anom, Lurah Panewu, Wedono -Riya Bupati, Bupati Anom, Bupati Sepuh, Bupati Kliwon, Bupati Nayoko, Pangeran Sentana.

Diketahui sebelumnya, sebanyak 25 peserta study banding organisasi dari Dewan Pengurus Cabang ( DPC ) Persatuan Wartawan Republik Indonesia ( PWRI ) Kota Metro ke Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Kamis ( 9/3/2023). Keberangkatan kunjungan kerja (Kunker) dilepas oleh Sekretaris Daerah (Setda) Metro, Ir. Bangkit Haryo Utomo. (*)

Reporter : Ari Budiman Sanjaya
Editor : Almahira

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *