Pemkot Bakal Benahi Tanggul Jebol Penyebab Banjir di Hadimulyo Timur
Jeritanrakyat.co, Metro – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro berkomitmen untuk segera melakukan perbaikan terhadap tanggul jebol dilingkungan RT 018 RW 007, Kelurahan Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat yang menjadi penyebab utama terjadinya banjir akibat luapan air anak Sungai Way Bunut.
Hal tersebut disampaikan Assisten II Setda Kota Metro, Yerri Ehwan saat melakukan peninjauan tanggul yang jebol dibantaran anak sungai Way Bunut, Rabu (23/11/2022).
“Kami hari ini datang atas laporan dari masyarakat dan pamong, kita meninjau lokasi dan kita sudah dapat pula penyebabnya, mengapa bisa terjadi banjir tanggal 23 Oktober kemarin,” kata dia saat diwawancarai kupastuntaa.co dilokasi peninjauan.
“Itu karena ada limpahan dari sungai Way Bunut ini masuk ke pemukiman melalui saluran ini. Jadi ada sebagian dari tanggul way Bunut ini yang sudah tergerus dan air masuk,” imbuhnya.
Yerri mengungkapkan, solusi yang akan dihadirkan pemerintah ialah perbaikan tanggul yang akan dilaksanakan dalam waktu secepatnya.
“Solusinya adalah kita akan sesegera mungkin memperbaiki tanggul ini supaya tidak masuk lagi air dari Way Bunut ke pemukiman penduduk. Insyaallah sesegera mungkin, kita nanti akan berkoordinasi lagi dengan yang menangani,” ujarnya.
Baca Juga : Walikota Beberkan RAPBD 2023 Dalam Paripurna di DPRD
Sementara soal anggaran yang akan disediakan, Assisten II Setda Kota Metro itu menilai bahwa perbaikan tanggul cukup dilakukan dengan penimbunan dan pendapatan kontur tanah.
“Sebetulnya ini sederhana, kalau kita lihat lokasinya hanya butuh ditimbun saja menggunakan tanah dan di padatkan. Solusinya seperti itu karena tidak ada bangunan perkerasan atau pintu -pintu air,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua RT 18 RW 07, Nur Hadi Ketua menceritakan bahwa kawanan tersebut memang merupakan lokasi rawan banjir. Namun setelah, warga bergotong royong membangun tanggul, banjir diwilayahnya tidak lagi terjadi.
“Sebelumnya memang sudah jadi tempat langganan banjir setelah itu kita swadaya masyarakat dan kita timbun kemudian tidak ada banjir. Baru tahun ini mulai banjir lagi karena tanggulnya jebol lagi,” ceritanya.
Nur Hadi mengungkapkan, sebanyak 14 rumah dilingkungannya terendam air setiap kali hujan dengan intensitas tinggi melanda dan ditambah oleh luapan air sungai Way Bunut.
“Karena banjir itu ya berdampak pada kerugian material, intinya rumah pada terendam semua. Ada 14 rumah disini yang terendam. Banjir ini terjadi kalau hujan lebat itu pasti banjir. Selain dari hujan juga karena luapan anak sungai Way Bunut yang membuat wilayah sini kebanjiran,” ungkapnya.
“Harapan masyarakat kepada pemerintah agar dapat membenahi tanggul ini supaya tidak banjir lagi. Karena pembenahan tanggul ini merupakan solusi satu-satunya agar wilayah RW kita tidak kebanjiran,” harapnya.
Selain itu, Lurah Hadimulyo Timur, Susilo Ramdhani menjelaskan bahwa diwilayahnya terdapat 4 titik lokasi yang rawan banjir. Lokasi -lokasi itu berada di kampung Mekarsari RW 09 dan kampung Bulaksari RW 10.
Tak hanya itu, banjir juga melanda kawasan perumahan warga di Jalan Merpati RT 11a lalu RT 33 dan 34, RW 13.
“Di Hadimulyo Timur itu ada 4 titik lokasi rawan banjir dan salah satunya yang paling sering diwilayah Mekarsari dan Bulaksari. Hal itu karena wilayahnya yang rendah dan juga lintasan dari Hadimulyo Barat,” bebernya.
“Namun wilayah yang lain juga berdampak sama apabila hujan dengan intensitas tinggi yang berakibat pada debit air dari anak sungai Way Bunut itu meluap ke pemukiman warga,” tambahnya.
Susilo mengajak seluruh elemen masyarakat di Kelurahan Hadimulyo Timur untuk memulai budaya hidup bersih dan sehat dengan menerapkan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
“Kami mengimbau masyarakat agar menjaga kebersihan dengan 5 nilai STBM, apalagi terkait banjir bukan hanya soal luapan air saja tapi juga karena sampah yang mengotori lingkungan. Kami berharap masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungannya,” tandasnya. (*)
Reporter : By
Editor : Adam