DPRD Minta Pemkot Metro Pantau Ketersedian Migor dan Harga Kedelai
jeritanrakyat.co, Metro – Langkanya komiditas minyak goreng (Migor) serta tingginya harga kedelai sebagai bahan baku utama tahu dan tempe di Kota Metro menjadi perhatian serius semua pihak.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kita Metro meminta Pemerintah Kota (Pemkot) setempat memaksimalkan upayanya menjamin ketersediaan Migor dan kestabilan harga kedelai.
Hal itu diutarakan Wakil Ketua II DPRD Kota Metro, Ahmad Khusaeni. Ia menilai, langkanya Migor dan melambungnya harga kedelai diduga akibat minimnya stok dipasaran. Sehingga, untuk memecahkan persoalan tersebut dibutuhkan peran serta semua pihak dengan Pemkot sebagai motor penggerak.
“Kelangkaan yang terjadi, mulai dari minyak goreng dan kacang kedelai, menjadi tanggung jawab bersama, terutama pemerintah daerah. Saya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait,” ucapnya, Senin (18/4).
Selain Migor, politisi PKS tersebut juga menyoroti tingginya harga kedelai. Ia meminta Pemkot Metro melakukan pemantauan pasokan kacang kedelai.
“Di Metro ini kacang kedelai masih impor, karena petani sudah coba menanam tapi hasilnya kurang maksimal dan hasilnya kecil. Maka pengelola tempe dan tahu hasilnya kurang sempurna. Saya meminta kepada Pemerintah Kota Metro untuk intens dalam memantau sedetail mungkin pasokan kacang kedelai,” kata dia.
Ia mendesak Pemkot Metro mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng dan kedelai di Bumi Sai Wawai.
“Tugas pemerintah Kota Metro, bagaimana kebutuhan kedelai mencukupi untuk masyarakat. Pemerintah juga dalam hal ini harus memiliki terobosan, sehingga masyarakat tidak galau dan gelisah,” ujarnya.
Ia menyarankan agar Pemkot dapat membangun sejumlah pos pasar murah sebagai upaya meringankan beban masyarakat akibat kelangkaan Migor dan melambungnya harga kedelai.
“Saran saya mendirikan beberapa pos pasar murah, jadi tidak terjadi penumpukan warga. Mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19 agar tidak menjadi klaster baru. Saya berharap masyarakat tidak panik dengan kelangkaan ini,” bebernya.
Khusaini juga meminta para pelaku usaha mikro kecil menengah UMKM) di Kota Metro untuk bersabar hingga kondisi krisis tersebut dapat terlewati.
“Terutama pelaku usaha kuliner, kami harap untuk bersabar. Bila terdapat ketersediaan barang, jangan berjubel dalam pembelian, karena kebutuhan semua sama, mudah-mudahan kondisi ini dapat segera teratasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Walikota Metro Wahdi memastikan bahwa pihaknya akan tetap berupaya menstabilkan harga sejumlah komidi pangan yang ada di Bumi Sai Wawai.
“Pemerintah Kota Metro akan berupaya menstabilisasikan, dan ini saya kira menjadi upaya bersama, pemerintah provinsi maupun pusat,” tandasnya.
(Hermansyah)